PERKEMBANGAN DAN PRAKTIK
BIMBINGAN DAN KONSELING DI ASIA
A.Pendahuluan
Bimbingan dan Konseling sebagai
profesi pertama kali lahir diAmerika pada awal abad XX, yaitu ketika Frank Parson membuka
klinik di Boston untuk memberi pengarahan kepada para pemuda memperoleh pekerjaan
yang sesuai. Pada tahun 1950 an bidang ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat, bukan hanya dalam bidang pekerjaan tetapi merambah pada bidang-bidang
pendidikan. Rehabilitasi, kerumah tanggaan, penanganan tindak kriminal,
kenakalan remaja, juga di rumah sakit, pabrik-pabrik dan bahkan di rumah
militer.
Dari segi wilayah geografi, bimbingan dan konseling tidak lagi tidak lagi terbatas hanya di Amerika, tetapi berkembangan menjalar ke Eropa, Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Tahun 1970-1980 bimbingan dan Konseling masuk ke dalam kurikulum Sekolah Menengah di negeri-negeri yang mengambil sistem pendidikan Barat.
Dari segi wilayah geografi, bimbingan dan konseling tidak lagi tidak lagi terbatas hanya di Amerika, tetapi berkembangan menjalar ke Eropa, Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Tahun 1970-1980 bimbingan dan Konseling masuk ke dalam kurikulum Sekolah Menengah di negeri-negeri yang mengambil sistem pendidikan Barat.
Perkembangan BK di Asia pun berawal/
dimulai dari para ilmuan yang belajar dinegara Amerika Serikat. Para ilmuan
tersebut mengembangkan ilmu yang mereka dapatkan dinegara asal bimbingan dan
konseling tersebut setelah mereka menamatkan pendidikannya. Dalam perkembangan
selanjutnya, para ilmuan bimbingan dan konseling tersebut melakukan modifikasi
dan pembaharuan terhadap ilmu bimbingan dan konseling sesuai dengan culture dan karakteristik Negara mereka masing
–masing. Untuk lebih memahami bagaimana perkembangan dan praktik bimbingan dan
konseling diAsia, berikut pemakalah sajikan beberapa Negara yang telah cukup
mantap dalam melaksanakan bimbingan dan konseling, baik dalam seting
pendidikan, karir/vocational, keluarga,
dan sosial.
B. Pembahasan
1.
Bimbingan dan Konseling di Jepang
Sejarah Perkembangan Konseling di jepang
Konseling sekolah awalnya dikembangkan dalam bidang
pendidikan dan budaya kerja. Fokus utamanya adalah menterapi siswa yang
mempunyai masalah individual. Menurut Asian Journal of counseling, 2008, vol.
15 No.2 (Professional Counselling ASSPCIATION 2009) perkembangan konseling
dijepang Th. 1947 diterapkannya BK di SLP dan SLA. Pada awal mulanya hal dipengaruhi dari
besarnya minat siswa dari SLP (96% ) yang ingin melanjutkan ke high school.
Pada pelaksanaanya BK terintegrasi kedalam tugas semua guru.
Namun secara spesifik guru BK dijepang memiliki tugas khusus yaitu home visits. Selama home visits
memberikan konsultasi kepada siswa dan orang tuanya.
Pada pertengahan Th.
1950 dibukalah “Kyoto Counselling Center. Melayani konsultasi dan terapi
anak-anak (terapi bermain untuk anak-anak). Pada tahun tersebut, bersamaan
dengan Carl Roger’s yang menerapkan Client Centered Therapy untuk kesehatan mental melalui pendekatan non-directive
approach. Dengan demikian pada
Th. 1960 Client Centered Therapy menjadi fokus pemberian layanan individual di
sekolah. Untuk menjadi wadah dari peningkatan profesionalitas guru BK dan sebagai
wadah organisasi BK, pada Th. 1965 organisasi profesi “ School Educatian
Counselling and Guidance Association” terbentuk
sebagai wujud BK di sekolah.
2.
Bimbingan
dan Konseling Di Thailand
Di Thailand, konseling sekolah sering menggabungkan antara saran-pemberian
oleh guru. Perkembangan konseling di Thailand tidak terlepas dari pengaruh
Budhisme. Pengaruh Buddhisme pada
pelatihan konselor dan praktek, isu-isu profesional seperti lisensi, organisasi
profesi, dan hubungan antara konselor dan ahli kejiwaan yang lain
diringkas. Peran konselor dalam bencana politik dan alam yang baru-baru
ini disorot, seiring dengan pentingnya mengadaptasi pelatihan konselor Barat
dan praktek pelayanan untuk lebih memenuhi kebutuhan penduduk Thailand.
Masalah professional konselor
Sebagai refleksi dari perkembangan
konseling dan psikologi di Thailand, Asosiasi Psikologi Thailand dan Asosiasi Bimbingan Thailand didirikan pada tahun 1977 . Meskipun Asosiasi
Psikologi Thailand dan Asosiasi
Bimbingan Thailand sudah aktif,
kebanyakan konselor dan konseling psikolog masih berafiliasi dengan Asosiasi psikologi Thailand, serta dengan
organisasi profesi lainnya, seperti Asosiasi Konseling Amerika, American
Psychological Association, dan Asosiasi Psikologi Konselor Pendidikan dan Asia
Pasifik. Setelah mereka mendapatkan gelar sarjana, psikolog klinis yang
memenuhi syarat untuk menjadi psikolog berlisensi di Thailand. Jika mereka
memiliki rujukan dari psikiater, psikolog klinis yang berlisensi untuk
menyediakan layanan tes psikologi. Tidak ada sertifikasi atau lisensi
untuk konselor pada setiap tingkat derajat.
Layanan Konseling
Dalam beberapa tahun terakhir,
layanan konseling di Thailand telah menerima pengakuan meningkat karena
tantangan nasional beberapa krisis. Pertama, sejak tahun 1994, tingkat
prevalensi HIV / AID telah meningkat ayanan konseling
sumber: Jurnal Konseling dan Pengembangan: JCD
Penulis: Tuicomepee, Arunya
Tanggal
diterbitkan: 1 Juli 2012
3.
PERKEMBANGAN BK PAKISTAN
Perkembang bimbingan
dan konseling di Pakistan diawali
oleh pemikiran-pemikiran Islam. Analisis model islam mengenai perubahan dan penyelidikan
hubungan antara etika kerja islam dan perkembangan organisasi.
Pada praktik bimbingan dan konseling di
Pakistan, pandangan yang dianut yaitu, “ Jika Nilai Penerimaan
konseling sebagai suatu kebutuhan, maka nilai islam diidentifikasi dan dipahami secara benar maka
akan memfasilitasi perubahan dan perkembangan organisasi.
4.
Perkembangun
BK di CINA
Awal Permulaan banyak diwarnai oleh teori dari Amerika dan Eropa.
Perkembangannya diawali dari ilmuan BK cina yang telah menamatkan pendidikan di
AS. Namun setelah mereka membuka praktik konseling di Negaranya, para konselor
tersebut dalam perkembangan selanjutnya lebih banyak dipengaruhi oleh
tradisi mereka sendiri dan peradaban purbakala dan kebudayaan, pikiran modern
barat, dan struktur politik masa kini. Konsep terpenting dari
pelaksanaan BK di cina adalah “ Arti
manusia ditemukan dalam hubungan-hubungan interpersonal”.
5.
PERKEMBANGAN
BK DI MALAYSIA
Konseling Malaysia dimulai dengan
bimbingan sekolah pada tahun 1960 dan kini telah mencapai pengakuan sebagai
profesi di sekolah dan seting kehidupan masyarakat. Konseling di Malaysia terus
menghadapi tantangan dalam pelatihan, layanan, dan profesional
Pada tahun 1963, Kementerian Pendidikan Malaysia menyatakan
bahwa pentingnya bimbingan sekolah di
sekolah-sekolah. Bimbingan menjadi bagian integral pendidikan yang bertujuan
untuk mempromosikan atau merangsang bertahap pengembangan kemampuan untuk
membuat keputusan secara independen dari siswa/individu. Namun, karena kurangnya
sumber daya keuangan dan manusia, pelaksanan bimbingan menjadi tidak berjalan
dengan efektif. Namun, pada 1980-an
program BK telah dilaksanakan kembali, hal itu disebabkan karena masalah
narkoba kalangan pemuda di Malaysia meningkat dan Departemen Pendidikan
dimalaysia mengumumkan kebutuhan guru bimbingan dan konseling di
sekolah-sekolah.
Hal tersebut diatas menyebabkan para kepala sekolah menengah
untuk membenahi prioritas mereka untuk menyertakan kegiatan bimbingan dan
konseling melalui pengangkatan guru bimbingan dan konseling. Guru-guru ini menerima
beban mengajar Pada pelaksanaanya
disekolah guru BK berperan ganda yaitu sebagai guru dan konselor. Namun,
pada tahun 1996 Departemen Pendidikan menerapkan aturan
konselor sekolah secara utuh melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling .Pada
tahun 2000, setiap sekolah menengah setidaknya harus memiliki satu konselor
yang bekerja secara utuh dalam melaksanakan konseling.
Pada tahun 1998, konseling di Malaysia mencapai besar
pertama tonggak menuju profesionalisasi
dan memperoleh legitimasi ketika
parlemen mengesahkan Undang-Undang Konselor 1998 (UU 580, Komisaris Hukum
Revisi dan Percetakan Nasional Malaysia Bhd, 2006) untuk mengatur praktek
profesional konseling.
Dalam 10 tahun terakhir, perkembangan konseling di Malaysia
telah mengalami lonjakan pertumbuhan yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan
(A) peningkatan jumlah program pendidikan konselor yang mencakup pelatihan
doktor di universitas negeri dan master-tingkat program penyuluhan di sekolah
swasta atau kampus luar negeri asing; (b) perhatian yang lebih besar diberikan
kepada kesehatan mental dan dipublikasikan melalui media cetak dan media
elektronik nasional, (c) peningkatan jumlah kegiatan konseling terkait lokakarya, seminar, dan
konferensi (misalnya, hipnoterapi, pemrograman neurolinguistik, terapi
keluarga, bermain Terapi), dan (d) lisensi melembagakan untuk konseling.
6.
Perkembangan
Bk Di Korea Selatan
Konseling sekolah di Korea Selatan
menghadapi tantangan baru dalam implementasi. Meskipun peningkatan pesat
dalam jumlah sekolah konselor, namuns secara umum pada pelatihan, etika
standar, peran identitas, model konseling, dan struktur untuk konselor sekolah
belum tercapai
Sekolah konseling di Korea Selatan
mencerminkan perubahan terus menerus dan progresif perkembangnnya, seperti
halnya negara-negara Asia lainnya. Sekolah konseling di Korea Selatan
telah dimulai pada tahun 1950-an ketika Amerika Serikat mengirimkan Delegasi
pendidikan di Korea Selatan. Selama tiga kunjungan 1952-1962, Delegasi
pendidikan Amerika Serikat mengajarkan kepada pendidik Korea tentang teori
bimbingan dan konseling yang baru dan metode yang berbeda dari pendekatan ilmu
tradisional yang selama ini pendidik korea selatan laksanakan.
Kegiatan ini memunculkan
gerakan-gerakan progresif yang memprakarsai UU Pendidikan 1963 dari Departemen
Pendidikan (sekarang Departemen Pendidikan, Sains dan Teknologi [MEST]) pada
tahun 1963. Undang-Undang Pendidikan tahun 1963 menyatakan, antara lain, bahwa "sekolah
menengah dan tinggi perlu memiliki guru bimbingan. Meskipun ini kebijakan
pendidikan yang menjadikan pedoman yang menjadi awal masuknya konseling dan guru bimbingan di
sekolah, namun dalam pelaksaanya program bimbingan disekolah masih belum jelas
dan kurang terarah. Berdasarkan kondisi tersebut, pada tahun 1990, Departemen
Pendidikan merubah nama guru bimbingan menjadi guru konseling karir.
Konselor sekolah di Korea Selatan
Berdasarkan regulasi yang telah
mengatur setiap sekolah harus memiliki konselor sekolah. Maka sekolah sekolah
dikorea selatan banyak mempekerjakan konselor secara paruh waktu, tetapi
sebagian besar bersertifikat konselor. Karena mereka bekerja paruh waktu, maka
mereka perlu mengajar sekitar 18 jam. Olekarena itu, banyak guru BK berfikir sertifikasi ini baru sebagai langkah menuju menjadi
kepala sekolah dan memilih untuk bekerja di bagian administrasi.
Pada tahun 2004, Departemen
Pendidikan dan peningkatanm Sumber Daya Manusia mengetahui masalah ini dan
menetapkan bahwa guru BK secara full time sangat dibutuhkan disekolah. Pada
saat itu undang-undang pendidikan direvisi yang berisikan perhatian yang lebih
besar kepada bimbingan dan konseling. UU ini memiliki dampak yang sangat besar
terhadap profesi guru BK.
C. Kesimpulan
Perkembangan
dan praktik bimbingan dan konseling di Asia tidak terlepas dari pengaruh ilmu
bimbingan dan konseling dinegara asalnya yaitu Amerika Serikat. Masuk dan
perkembangan bimbingan dan konseling di Asia dibawa oleh para ilmuan yang telah
menamatkan pendidikannya di Amerika Serikat. Namun dalam praktik konseling,
para akademisi dan ilmua BK tersebut melakukan inovasi dan modifikasi teori
konseling yang didasarkan pada karakteristik dan budaya dari negara meraka masing-masing.
Perkembangan
bimbingan dan konseling di Asia mengalami banyak dinamika. Pada tahun-tahun
awal masuknya BK dinegara-negara Asia. Perkembangan bimbingan dan konseling mendapat beberapa
hambatan, baik itu regulasi, ketidaktahuan praktisi dan juga disebabkan
ketidakpahaman siswa dan masyarakat akan kondisi interaksi sosial disekolah.